ORGANICJUICEBARDC – Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan bahwa anggaran untuk makan bergizi gratis telah ditetapkan sebesar Rp 10.000 per porsi. Keputusan ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai apakah anggaran tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Klarifikasi dari Kepala Badan Gizi Nasional
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengklarifikasi bahwa anggaran Rp 10.000 per porsi ini telah melalui uji coba dan dianggap mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah, jika dikelola secara efektif12. Anggaran ini awalnya direncanakan sebesar Rp 15.000 per porsi, namun disesuaikan menjadi Rp 10.000 karena keterbatasan anggaran34.
Uji Coba dan Hasil
Uji coba program makan bergizi gratis di beberapa daerah, seperti Sukabumi, menunjukkan bahwa anggaran Rp 10.000 per porsi dapat memenuhi kebutuhan gizi dengan kalori yang sesuai10. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang baik, anggaran tersebut dapat efektif dalam memenuhi kebutuhan gizi.
Respons Ahli Gizi
Respons dari ahli gizi terhadap pengurangan anggaran ini bervariasi. Beberapa ahli gizi menyatakan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, anggaran Rp 10.000 per porsi dapat mencukupi, namun ada juga yang khawatir bahwa pengurangan anggaran ini dapat mempengaruhi kualitas gizi yang diberikan59.
Alasan Pengurangan Anggaran
Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa pengurangan anggaran dari Rp 15.000 menjadi Rp 10.000 per porsi dilakukan karena kondisi anggaran yang tidak mencukupi412. Meskipun demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa program makan bergizi gratis ini dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Dukungan Pendanaan dari China
Pemerintah China juga telah menyatakan dukungannya terhadap program makan bergizi gratis ini dengan menyediakan pendanaan tambahan. Dukungan ini diharapkan dapat membantu mengatasi keterbatasan anggaran dan memastikan keberlanjutan program14.
Kesimpulan
Anggaran Rp 10.000 per porsi untuk program makan bergizi gratis telah melalui uji coba dan dianggap mencukupi jika dikelola dengan efektif. Meskipun ada kekhawatiran mengenai kualitas gizi yang diberikan, pemerintah tetap berkomitmen untuk memastikan program ini dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Dukungan pendanaan dari China juga diharapkan dapat membantu mengatasi keterbatasan anggaran dan memastikan keberlanjutan program ini.