ORGANICJUICEBARDC – Tragedi mengejutkan terjadi di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Minggu (15/12/2024). Satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak mereka ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan. Diduga, suami yang bernama AF (31) terlebih dahulu membunuh istri dan anaknya sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Tragedi ini diduga terkait dengan utang pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) yang menjerat AF.
Kronologi Penemuan Mayat
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh dua kerabat korban, Y (37) dan N (48), yang hendak menyalakan air di rumah korban. Namun, mereka menemukan pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Setelah berusaha membuka pintu melalui jendela samping, mereka melihat YL (28) dan AH (3) dalam kondisi terbaring kaku di kamar tidur. Sementara itu, AF ditemukan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon123.
Hasil Penyelidikan dan Digital Forensik
Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah TKP dan pemeriksaan forensik. Dari hasil visum, ditemukan luka jeratan di leher YL dan AH, yang sesuai dengan ciri-ciri korban penjeratan. Sementara itu, AF ditemukan dengan luka bekas gantungan yang diduga akibat gantung diri45.
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan dengan memeriksa ponsel milik AF. Hasil digital forensik menunjukkan bahwa AF sempat mengakses situs pinjol, judi online, dan artikel tentang cara membunuh seseorang. Selain itu, AF juga pernah mengirim email ke Bank Indonesia (BI) untuk menyampaikan kesulitannya dalam membayar utang pinjol67.
Dugaan Motif Bunuh Diri
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas M. S. Arifin, menyatakan bahwa AF diduga terlilit utang pinjol dan judi online. Tekanan ekonomi dan intimidasi dari penagih utang menjadi faktor utama yang membuat AF nekat mengambil tindakan ekstrem. Sebelum kejadian, AF juga sempat bercerita kepada keluarganya tentang kesulitan keuangan yang dihadapinya89.
Respons dan Analisis Sosial
Tragedi ini menimbulkan keprihatinan dan sorotan dari berbagai pihak. Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Rissalwan Handy Lubis, menyoroti bahwa tindakan bunuh diri ini diduga karena rasa tidak berdaya untuk melawan intimidasi dari pihak pinjol. Selain itu, kurangnya bantuan dari rekan, keluarga besar, maupun pemerintah juga menjadi faktor yang memperparah situasi10.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menyoroti bahwa kasus bunuh diri satu keluarga sering terjadi di akhir tahun atau awal tahun, dan biasanya disebabkan oleh faktor ekonomi seperti pinjol. Anak-anak dalam kasus ini menjadi korban kekerasan fisik dan psikis, yang sangat tidak bisa dibenarkan11.
Kesimpulan
Tragedi di Ciputat ini menjadi peringatan keras tentang dampak negatif pinjol dan judi online yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam jurang keputusasaan. Perlu adanya tindakan tegas dari pemerintah untuk memberantas pinjol ilegal dan memberikan perlindungan bagi masyarakat yang terlilit utang. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang pentingnya kesehatan mental dan bantuan yang dapat diperoleh saat menghadapi masalah keuangan.